PANDANGAN ISLAM TOLERANSI BERAGAMA.
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Pada
postingan kali ini saya akan menyampaikan materi tentang konsep islam tentang
toleransi..berikut materinya:
Manusia
adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk
sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain
dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam
masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda
warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.
Dalam menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa
dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok
masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun agama. Dalam rangka menjaga
keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling
menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat
menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling
menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.
TOLERANSI (Arab: samahah = tasammuh) adalah konsep moderat untuk
menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara
komponen-komponen masyarakat yang berbeda. Baik beda agama, suku bangsa, etnis,
bahasa, budaya, maupun politik.
Karena itu, toleransi merupakan
konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran
agama-agama, termasuk Islam.
Namun, konsep tersebut perlu
diperjelas dan dipertegas agar kita tidak terjerumus dalam pluralisme teologis.
Sebab, yang diperbolehkan adalah pluralisme sosiologis.
Karena itu, sangat diperlukan
rumusan-rumusan syar'i (keagamaan) agar umat memiliki kejelasan dan pegangan,
mana kebebasan untuk toleransi dan mana batas toleransi itu. Mana yang bisa
dikerjasamakan dan mana yang tidak karena kita memang berbeda agama.
Dalam konteks toleransi
antarumat beragama, Islam memiliki konsep yang jelas; Tidak ada paksaan dalam
agama. "Bagi kalian agama kalian dan
bagi kami agama kami." Itu adalah contoh populer dari toleransi dalam
Islam.
Selain ayat tersebut, banyak
ayat lain yang tersebar di berbagai surah dalam Alquran. Juga sejumlah hadis
dan praktik toleransi dalam sejarah Islam.
Fakta-fakta historis itu
menunjukkkan bahwa toleransi dalam Islam bukanlah konsep asing. Toleransi
adalah bagian integral dari Islam yang detailnya kemudian dirumuskan oleh para
ulama dalam karya-karya tafsir mereka.
Kemudian, rumusan-rumusan
tersebut disempurnakan oleh para ulama dengan pengayaan-pengayaan baru. Dengan begitu,
akhirnya itu menjadi praktik kesejarahan dalam masyarakat Islam.
Banyak
hadis Nabi yang merupakan pusaka persaudaraan universal umat manusia yang dapat
menembus batas-batas perbedaan keyakinan, suku bangsa, etnis, bahasa, budaya,
juga politik. Ini bisa disimak lewat sabda Nabi: Irhamuu man fil ardhi
yarhamkum man fis sama. (Sayangilah orang yang ada di bumi, maka akan sayang
pula mereka yang di langit -Malaikat- kepadamu). (HR. Amr bin 'Ash).
Hal
ini sinergis dengan firman Allah SWT: Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi
kami, amal-amal kami dan bagimu, amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara
kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kita kembali.
(QS. Asy-Syuro: 42;15 ).
Salah
satu bentuk toleransi Islam adalah sebuah persaudaraan universal. Dalam
persaudaraan universal juga terlibat konsep keadilan, perdamaian, dan kerja
sama yang saling menguntungkan serta menghindari semua keburukan.
Fakta
historis toleransi juga dapat ditunjukkan melalui Piagam Madinah. Piagam ini
adalah suatu contoh mengenai prinsip kemerdekaan beragama yang pernah
dipraktikkan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Butir-butir
piagam yang menegaskan toleransi beragama, antara lain, sikap saling
menghormati di antara agama yang ada dan tidak saling menyakiti serta saling
melindungi mereka yang terikat dalam Piagam Madinah.
Persoalannya adalah, sebagai bangsa
Indonesia, ada dua sisi yang menyikapi perbedaan agama dengan sikap yang
sama-sama ekstrem. Di satu sisi, sangat banyak ayat dan larangan-larangan dalam
Islam yang seakan-akan "menutup" adanya toleransi beragama,
sebagaimana pemahaman sebagian kelompok aliran garis keras fundamentalis yang
kurang cocok dengan ajaran Islam "Rahmatan Lil 'Alamin."
Di sisi lain, juga ada sebagian
muslim yang menganggap, saling menghormati dan saling menghargai suatu agama
adalah suatu keharusan tanpa adanya peraturan yang saling membatasi. Bahkan,
mungkin sampai mempunyai keyakinan bahwa semua agama itu sama dan benar semua,
baik dalam segi sosial maupun akidah.
Maka, terjebaklah mereka dalam konsep pluralisme teologis
(ber-akidah) yang tidak dibenarkan dalam Islam. Plurarisme sebagai aliran
filsafat yang menganggap semua agama benar, semua bentuk 'ubudiyah yang
dilakukan masing-masing pemeluk agama adalah jalan yang menuju kepada titik
yang sama.
Muslim diajari dengan tegas mana yang terkait dengan akidah
'ubudiyah (teologis) dan mana yang terkait dengan persoalan sosial dan budaya
(sosiologis).
Karena
itu, dalam konteks akidah atau keyakinan, umat Islam harus tegas. Tetapi, dalam
hal sosial, umat Islam harus fleksibel dan toleran. Maka, di sinilah
batasan-batasan toleransi itu.
Sikap Toleransi Dalam
Kehidupan Beragama
Sebagai makhluk sosial manusia tentunya harus
hidup sebuah masyarakat yang kompleks akan nilai karena terdiri dari berbagai
macam suku dan agama. Untuk menjaga persatuan antar umat beragama maka
diperlukan sikap toleransi.dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sikap memiliki arti perbuatan dsb yang berdasarkan pada pendirian,
dan atau keyakinan sedangkan toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan diri, bersikap sabar,membiarkan orang
berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki
pendapat berbeda.
hidup dalam negara yang penuh
keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan
berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Toleransi adalah perilaku terbuka
dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang
bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi
ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anakanak dengan
gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya.
Toleransi juga berarti menghormati
dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan
budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan
Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu
masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.Istilah toleransi juga
digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain
Toleransi sendiri terbagi atas tiga
yaitu:
a. Negatif
Isi ajaran dan penganutnya tidak
dihargai. Isi ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan saja karena menguntungkan
dalam keadaan terpaksa.Contoh PKI atau orang-orang yang beraliran komunis di
Indonesia pada zamanIndonesia baru merdeka.
b. Positif
Isi ajaran ditolak, tetapi
penganutnya diterima serta dihargai.Contoh Anda beragama Islam wajib hukumnya
menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda,
tetapi penganutnya atau manusianya Anda hargai.
c. Ekumenis
Isi ajaran serta penganutnya
dihargai, karena dalam ajaran mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang
berguna untuk memperdalam pendirian dan kepercayaan sendiri.Contoh Anda dengan
teman Anda sama-sama beragama Islam atau Kristen tetapi berbeda aliran atau
paham.
Dalam kehidupan beragama sikap
toleransi ini sangatlah dibutuhkan, karena dengan sikap toleransi ini kehidupan
antar umat beragama dapat tetap berlangsung dengan tetap saling menghargai dan
memelihara hak dan kewajiban masing-masing.
Mengingat pentingnya toleransi, maka
ia harus diajarkan kepada anak-anak baik dilingkungan formal maupun lingkungan
informal. Di lingkungan formal contohnya siswa dapat dibekali tentang
nilai-nilai yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama melalui bidang studi
Agama, Kewarganegaraan, ataupun melalui aspek pengembangan diri seperti
Pramuka, PMR, OSIS, dll. Hal yang sama dapat juga dilakukan di lingkungan
informal oleh orang tua kepada anak-anaknya melalui pengajaran nilai-nilai yang
diajarkan sedini mungkin di rumah.
Ada beberapa manfaat yang akan kita
dapatkan dengan menanamkan sikap toleransi, manfaat tersebut adalah:
- hidup bermasyarakat akan lebih tentram
- persatuan, bangsa Indonesia, akan terwujud
- pembangunan Negara akan lebih mudah\
Itulah materi tentang TOLERANSI yang dapat saya
sampaikan.
Semoga dapat menjadi pembelajaran serta manfaat bagi
kita. Amin-amin yarobbal’alamin.
0 Response to "teleransi beragama"
Post a Comment